
Menurut pendapatku (orang yang tidak pernah mengenyam pendidikan) terus terang diriku memang tidak pernah mengenyam pendidikan yang tinggi karena aku hanya sampai kelas 6 MI ikut ujian hanya ebtan karena waktu mau ikut ujian ebtanas waktu itu diriku harus membayar RP 9 ribu rupiah tapi ibuku tidak punya uang segitu karenanya aku tidak bisa ikut ujian ebtanas pada waktu itu, kalau ada yang tidak percaya bisa tanyakan ke MI Banjareja itulah sekolahanku yang pertama dan terakhir dulu . tapi boleh donk aku ikut berkomentar mengenai sekolah.. Menurut pendapatku orang yang berpendidikan tinggi belum tentu baliau bisa menjadi pemimpin yang baik ataupun ada jaminan untuk menjadi orang sukses.. memang benar ijasah tinggi titel yang banyak itu adalah jaminan untuk seseorang mendapatkan karier yang bagus, tapi selain ijasah bukankah kita juga perlu berusaha mengejar karier yang kita inginkan bukan. Karena itu mengapa masih ada orang yang mempermasalahkan pendidikan rendah menjadi pemimpin, menurutku sich kalau memang beliau mampu menjadi pemimpin yang baik kenapa tidak? aku lebih suka memiliki seorang pemimpin yang memiliki pendidikan yang rendah tapi mampu menjadi pemimpin yang baik, daripada harus memiliki pemimpin yang berpendidikan tinggi tapi tidak mampu memimpin rakyat dengan baik malah justru mengabaikan rakyat. Memiliki pendidikan tinggi bukan jaminan seseorang itu memiliki kepandaian yang lebih banyak kok orang-orang yang berpendidikan tinggi tapi biasa-biasa ajah sederajat dengan diriku yang memang tidak punya pendidikan, (kalau diriku di bilang orang bodoh itu wajar karena memang diriku tidak pernah mengenyam pendidikan yang tinggi..) Banyak contoh orang-orang yang memiliki pendidikan tinggi tapi sederajat dengan diriku yang memang gak sekolah.. Contoh yang dekat saudara-saudara sepupuku di kampung mereka kebanyakan berpendidikan tinggi ada yg jebolan SMA,SPG,dan jebolan arsitekture universitas wijaya kusuma Pwt juga ada tapi mereka kebanyakan sama seperti diriku hanya menjadi TKI di negeri orang kerja di ladang kelapa sawit nggak beda kan dengan diriku yang memang gak sekolah.. bahkan yang jebolan Uniku sekarang hanya trima jualan sembako di ruang tamu rumahnya malah sejak dari dulu ketika masih di universitas dirinya mau buat Email address di warnet masih tanya ke diriku, pengin ikutan masuk Multiply minta ajarin sama orang yg gak punya pendidikan ini.. apakah itu yang namanya jaminan orang yang berpendidikan tinggi otaknya pintar? bisa menjadi pemimpin yang baik? bahkan di Singapore ini banyak teman-temanku sesama babu yang memang waktu di Indonesia mereka-mereka bisa mengenyam pendidikan tinggi sampai ke diploma tapi kayaknya mereka-mereka biasa ajah otaknya nggak pinter-pinter banget dech.. malah banyak anak-anak yang minta ke diriku di ajarin buat email address, brosing , chating itu anak-anak yg sudah mengenyam pendidikan tinggi dari Indonesia sebelum menjadi TKW.