Sugeng Pinarak Ing Alam Lamunanipun Tiang Ndusun

Custom Search

Sunday, May 3, 2009

Sambutan Hari Kartini di SIS

Seperti yang sudah di rencanakan sebelumnya, perayaan hari Kartini di adakan pada tanggal 3 mei di SIS. walau sebetulnya hari Kartini sudahpun terlewatakan.

Acaranya cukup meriah hanya saja diriku tidak begitu konsentrasi dengan jalannya acara yang di adakan. bahkan ketika Bapak Dubes memberikan kata sambutannya juga diriku entah kemana sampai-sampai tidak tau apa inti dari kata sambutan yang di sampaikan Bapak Dubes tadi..
Memang diriku beberapa hari ini pikirannya lagi entah di mana seakan raga dengan pikiran tidak bia menyatu.. ragaku berkeliaran di Negeri Singapore tapi pikiranku sesungguhnya berada di Indonesia, entah apa yuang di pikirkan tapi yang jelas Problemnya serasa menyumpal di dalam pikiran.
Kembali ke acara Kartiniday, Berangkat dari rumah jam 10 pagi sebetulnya hari sebelumnya sudahpun di beritahu Pak Isdi kalau hari minggu meskipun di sekolahan sedang di adakan sambutan kartiniday akan tetapi siswa kejar paket tetap akan belajar seperti hari-hari biasa. Tapi memang dasar Kusiyah itu memang Pelajar teladan yang tidak pantas di conto qeqeqe... seharusnya start masuk kelas/belajar jam 10 pagi. jam 10 diriku masih di rumah belum mandi lagi haha... Bahkan Wati dengan mbak Tasmi yang memang mau ikut ke sekolah bukan ikut belajar tapi hanya kepengin liat acara kartiniday sudahpun menunggu diriku di depan pintu.
Berangkat ke sekolah biasa naik SBS no 12 dari depan bustop depan rumah. sedang diriku berjalan ke bustop mbak maria sudahpun menghadang di tengah jalan menitipkan barang oleh-oleh dari kampung buat mbak Mirah Sitinggil. Naik Bus terus meluncuk ke SIS sementara mbak tasmi dengan wati aku suruh langsung ke Hall diriku langsung naik ke atas masuk kelas karena memang kelasku berada di tingkat 2, sampai di kelas teman-teman sedang di ajar mata pelajaran IPS oleh ibu ila, yang seharusnya Bapak Azis akan tetapi pak azisnya tidak hadir di ganti oleh guru bahasa Indonesia. pelajaran Ips yang di ajarkan ibu ila begitu diriku masuk sudahpun usai, ibu ilanya keluar kelas karena akan di sambung dengan mata pelajaran Bahasa Mandarain oleh pak abduh, akan tetapi pak abduhnya tidak muncul-muncul di kelas sementara sambil nunggu guru bahasa mandarin masuk kamu mempelajari bahasa Indonesia.. sedang kami sedang asik membahasa soal puisi ramai-ramai baru setengah jalan Pak isdi masuk beliau menyuruh supaya kami semua turun ke hall ikut memeriahkan acara Kartiniday.
Begitu turun acara sudahpun di mulai, aku langsung mengambil tempat duduk di antara teman-teman sekolah eh ternyata ada juga yang perasan diriku duduk di antara teman-teman. memang sebelumnya dari panitia diriku di beri tugas saat acara berlangsung diriku di suruh membantu membagi-bagikan makanan ke para tamu undangan. di panggil juga akhirnya diriku.. kalau sudah berdiri di depan makan sudahlah tidak bisa berkutik lagi tidak sempet mengikuti jalannya acara hanya sibuk keliling-keliling membagi-bagikan makanan. sedang diriku ketahuan mengambil photo juga sempat kena tegur mbak latifa.. katanya "jangan main camera ini urusin dulu makanan orang lagi sibuk-sibuk kamu malah main camera" qeqeqe.... coly dech mbak.... iya dech ndak lagi-lagi.. Selesai acara kartinian di SIS langsung meluncur ke Paya Lebar acara Kartiniday berlanjut di Darul Arqam ketemu teman-teman di darul bercerita hingga sampai akhirnya fajarpun tiba dan waktunya kita kembali ke kandang masing-masing... bye bye... sampai jumpa... !!!

Saturday, May 2, 2009

Hari Pendidikan Nasional

Tanggal 2 Mei di Indonesia diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional. Sejujurnya, Diriku tidak mengerti akan sejarahnya namun sepengetahuanku tanggal 2 mei bertepatan dengan hari lahirnya Ki Hajar Dewantara atau nama aslinya Raden Mas Soewardi. Ki Hajar Dewantara adalah seorang pelopor pendidikan yang dulu mempopulerkan Ing Ngarso Sun Tulodo Ing Madyo Mbangun Karso Tut Wuri Handayani.... Ing Ngarso Sun Tulodo (Jika memimpin harus memberikan suri tauladan yang baik), Ing Madyo Mbangun Karso (jika berada di tengah, maka sama-sama membangun dan menciptakan), Tut Wuri Handayani (dan jika beada di belakang, berikanlah motivasi).

Melihat kembali pesan Ki Hajar Dewantara sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa menyadari akan peri pentingnya kebersamaan demi untuk kemajuan bangsa, yang mengarah kepada kesejahteraan bersama. mari kita bepimpin tangan, berjalan dan melangkah bersama, bersatu padu menuju perbaikan, demi tercapainya cita-cita mulia..

Friday, May 1, 2009

Semua Manusia Tidak Berbeda

Sebagai Manusia normal mungkin di antara kita memiliki keinginan yang hampir sama, entah itu orang miskin maupun orang kaya.. orang yang berpendidikan maupun orang yang tidak berkesempatan. mungkin dalam hidup ini keinginannya sama yakni ingin menjadi orang sukses dalam segala hal, bisa mengikuti jalannya arus kehidupan.
Walaupun diriku hanya seorang babu tapi bukankah itu semua bukan berarti diriku tidak diperbolehkan mengikuti jalannya arus kehidupan yang semakin canggih. toh justru akan lebih baik jikalau kita bisa turut serta mengikuti perkembangan jaman. terus terang walau diriku hanya seorang babu tapi diriku tidak ingin tertinggal dalam mengikuti arus kehidupan. Mungkin nasib bisa membedakan kita, tapi untuk mencari ilmu kita tidak ada bedanya bukan? entah itu orang miskin maupun orang kaya semuanya di perbolehkan mencari ilmu, mengejar cita-cita.
Aku pikir dalam dunia ini tidak ada larangan maupun undang-undang yang mengatakan "karena kamu babu kamu tidak boleh ikut mencari ilmu" Justru karena tidak ada larangan dan aku pikir tidak ada salahnya jika diriku (seorang babu) turut serta mengikuti arus dunia yang semakin canggihdengan turut serta menjadi bagian di dunia maya.. Maaf bukan maksudku untuk menyaingi Bupati, para pegawai negeri, maupun penjabat tinggi.. Tapi diriku hanya ingin mempertingkatkan diri.. Biar apa kata orang aku tidak akan peduli.. Toh kita cari makan sendiri.. Siapa yang mau peduli.. Katanya jaman sudah reformasi.. Manusia harus memiliki prinsip hidup sendiri..
"Karena aku seorang babu, maka aku harus terus mengejar ilmu, agar pengetahuanku bisa maju, dan tidak akan selamanya menjadi babu.

Harapanku semoga babu-babu di masa depan semua bisa mengikuti perkembangan jaman.. agar kita tidak tertinggal dengan dunia yang semakin canggih..

Sambutan Hari Buruh

Hari ini di seluruh dunia orang-orang sedang menyambut hari buruh. Banyak di antara mereka merencanakan hari buruh ini untuk Berdemontrasi menuntut hak-haknya agar bisa di penuhi oleh para para majikan. Tidak terkecuali para buruh migran di wilayah Hongkong maupun Taiwan. Tapi bagaimana dengan diriku yang hanya seorang babu? siapa yang peduli akan nasib seorang babu? mungkin sudah tuntutan takdir seorang babu itu harus lebih sabar, dan lebih nrimo ing pandum.

Kemaren sore.. sudah menjadi kebiasaan Bosku apabila ada hari-hari libur maka sebelum hari libur itu tiba malamnya mereka akan pergi kelestoran sekeluarga kononya untuk mepererat hubungan keluarga walau kelestoran hanya sekedar minum kopi. sebelum pergi anak lelaki bosku membuat hal yang membuat hatiku bener-bener sakit. dia menanyakan earpearnya yang diriku sendiri tidak tau di mana narohnya.. sembari aku cariin dirinya ngamuk sambil ngoceh yang gak jelas.. Tumpukan buku yang tadinya rapi dia sampar hingga berserakan itu yang membuat hatiku bener-bener sakit. sambil tetap mencari benda tersebut sambil aku bilang "biasanya kan earpear itu awak bawa ke sekolah ya barang kali ajah ada di dalam tas awak, coba abank liatlah ke dalam tas... jangan salahkan bibik mana bibik tau di mana awak taro !" eh ternyata setelah di cek ke dalam tasnya memang bener benda itu ada di dalam tas sekolahnya.. sudah ketemu lalu dia lari keluar karena memang udah di tunggu sama mak bapaknya di luar. Diriku yang memang hatinya sudah mbedegel terpaksa mengemas kembali juga itu buku yang di sampar tadi.. sembari menenagkan hati.. (memang babu itu di mana-mana harus nrima barang kali) saat itulah yu sarti telpon akhirnya sakit hatiku hilang mengemas buku di sambi ngobrol dengan yu sarti bergurau senda kesana kemari...

Pagi-pagi ketika aku lagi asik dengan tugas rutinku di dapur tiba-tiba bapak yang baru bangun keluar dari kamarnya sambil menanyakan kaca mata kepadaku. Anak dan Bapak kok sama ajah.. masa barang pribadinya semua pembatunya harus tau di mana narohnya. Sudah menjadi tradisi keluarga di sini kalo menanyakan barang itu artinya menyuruh diriku supaya mencarikan di mana barang tersebut letaknya. Hatiku kembali mbedegel di buatnya... pasal bapak sempat bilang "Di mana sich kaca mata masa kaca mata bisa ilang sendiri" aku diamkan biar bapak ngoceh sambil mencari-cari si kaca mata sendiri.. setelah aku selesai mengerjakan tugas rutinku di dapur baru diriku mulai mencari si kaca mata bapak. aku liat di depan komputer tidak ada, di dekat TV juga tidak ada.. sambil mengemas kamarnya si Bos diriku masih sambil mencari si kaca mata.. ternyata si kaca mata yang pagi-pagi sudah membuat bapak ribut, ngumpet di bawah kolong tempat tidur bosku. Bosku bilang apa setelah si kaca mata ketemu "Good Job Kusiyah" walau beliau bilang begitu dalam hatiku masih mbedegel sambil menggerutu.. "naro sendiri babu yang di salahkan.." Tapi memang sudah menjadi takdirnya kali seorang pembatu itu harus senantiasa sabar nrima dan tetap bisa tersenyum di depan Bos meski hatinya telah di lukai..