Sugeng Pinarak Ing Alam Lamunanipun Tiang Ndusun

Custom Search

Monday, July 6, 2009

Budaya Malu Budaya Sopan

Gambar yang cukup bagus ini di ambil dari Album Flickernya Omm Kelana Indonesia...

Konon kata orang-orang pintar Manusia kalau sudah kehilangan rasa malunya itu bisa lupa diri lupa daratan semua cara di halalkan demi untuk memenuhi nafsunya. mungkin ada benarnya juga karena jika kita masih punya rasa malu maka kita akan merasa segan untuk melakukan apapun.

Tapi hilangnya rasa malu pada diri kita sering di awali karena keterpaksaan, iri kepada orang lain yang mendorong nafsu kita agar mampu menandingi oranga tersebut. jadi intinya rasa malu adalah nafsu kita apabila kita bisa mengendalikan nafsu kita, mungkin rasa malu akan senantisa ada pada diri kita tapi sebaliknya jika kita tidak mampu mengendalikan nafsu kita maka kita tidak punya rasa malu lagi... dan sanggup melakukan apa saja tanpa malu-malu demi untuk mencapai semua keinginan kita terpenuhi.

Thursday, July 2, 2009

Alhamdulillah Bisa Panen Lagi..

Sebagai orang tani alangkah gembiranya hati apabila melihat tanaman padi yang di tanamnya mulai menguning, dan siap untuk di panen. Begitulah harapan dan saat yang selalu di nanti. Karena memang tidak mudah untuk menanti panen tiba bagi petani di kampung halamanku selain karena tempatnya yang memang daerah terendah di wilayah kab.Cilacap yang hampir setiap tahun tergenang oleh air banjir dan juga begitu banyak hama yang selalu menyerang tanaman padi.. Dari mulai hama wereng, walang sangit, keong emas, dan juga tikus. Beruntung musim tanam kali ini tidak begitu banyak hambatan hingga tak terasa musim panen pun tergolong cepat.

Sudah menjadi kebiasaanku hampir setiap hari aku akan menelpon ke rumah/kampung walau hanya beberapa menit dan hanya sekedar bertanya soal kabar tapi itu selalu aku lakukan rasanya hari tidak akan sempurna jika aku belum tau kabar orang-orang di kampung sehat. Hari kemaren hampir seharian dari pagi sampai sore aku telpon ke kampung dari hp adiku, hp kakakku, hp abang iparku semua aku telponin tapi kesemuanya terus tidak ada yang njawab. Sebetulnya hati ini sempet bingung dan kesal juga karena telpon-telpon tidak di angkat-angkat. Eh ternyata khan.. ketika malamnya aku telpon lagi, waktu siang semuanya ada di sawah karena sedang memetik padi.. oh jadi ternyata di kampung sedang panen tho... Syukur Alhamdulillah... jadi tidak sampai musim peceklik khan?.

Email yg bisa bikin orang yg menerima gila dadakan!!

Sudah lama kayaknya aku jarang mengecek email aku yang satu ini, karena sudah keasikan setiap hari mainan facebook buka email pun akhirnya sampai terlupakan, Multiply sudah jarang di buka, Friendster sudah gak inget, Bloger jarang di update duch jan gara-gara di FB banyak kuisnya tah nich..

Begitu membuka email membacanya satu persatu.... WoW aku dapet harta karung apa harta karun hehehe.... Sekilas kalau di baca email seperti ini kesannya memanglah seperti benar-benar email kiriman dari yahoo... Sepertinya memang bener kan wah.. aku mau jadi orang kaya nich... kaya dadakan konon hahaha.....

Tapi kan aku tuch udah biasa hidup miskin pegang uang sedikit, takut pula nanti kalau jadi orang kaya punya banyak uang jadi lupa diri.. lupa daratan. Wah... bisa nggak jadi masuk surga nich.... kan cita-citanya kepengin jadi penghuni surga.
Jadi ya aku putuskan supaya tidak usah di gubris tuch email.. lagipun jika di pikir secara logik "ada kah orang yang mau mbagi-mbagikan uang begitu banyak tanpa harus kerja keras?" aduch kalau memang benar kan lebih baik kalau MRS TINA Akira yang tercantum namanya di email aku tuch... mbagi-mbagikan ke fakir miskin. Dalam dunia ini masih banyak orang-orang yang kelaparan, orang yang sengsara tidak punya tempat tinggal maupun tempat untuk berteduh.. alangkah bersyukur dan gembiranya mereka jika ada orang yang sanggup membagi-bagikan hartanya kepada mereka-mereka itu.. tho pahalanya akan lebih besar daripada harus di buat undian seperti itu dan uang yang akan di bagi-bagikan lebih bermanfaat dan berguna untuk menolong sesama.

Wednesday, July 1, 2009

When a Dokter got Mistake

Tanggal 29 kemaren pagi-pagi aku ada tugas nganterin nenek cekup di poliklinik, semenjak ada virus H1N1 yang semakin merebak sekarang ini, jika kita ke dokter memanglah urusannya macam-macam kena cek suhu badanlah, masuk harus pakai maskerlah dan tidak lupa pasti di tanyakan IC nya juga.... untung workpermitku memang selalu standby di dalam dompet jadi kemana-mana tidak pernah tertinggal tuch workpermit.

Waktu sudah di tingkat dua nunggu giliran di panggil dokter, ada satu orang di sahkan positif terkena virus H1N1 dan langsung di bawa menggunakan ambulan ke hospital, tapi aku lihat waktu itu orang berbangsa china. Akupun tetap menunggu sampai semua urusan dari cekup dan urusan obat selesai dan setelah itu aku pulang nganterin nenek ke rumahnya, berhenti sebetar di rumah nenek kemudian aku pulang ke rumah. Karena memang hari mendung begitu sampai di rumah membuka pintu gerimispun tiba, jadi aku langsung ngangkatin jemuran yang memang sudah kering tanpa cuci tangan maupun cuci kaki terlebih dahulu. Selepas selesai angkat jemuran aku langsung menyiapkan sesuatu yang mau di masak untuk dinner. Begitu aku memulai masak kakaknya Bosku telpon menanyakan tentang cekup nenek dan orang yang terkena virus H1N1 tadi di poliklinik. pesan belaiau di gagang telpon begini kira-kira; "Kusiyah... kamu sudah mandi belum? kamu jangan pegang apa-apa dulu sampai rumah langsung mandi, baju yang kamu pakai tadi itu buang !!" dalam hatiku, baju-baju gw kenapa harus di buang orang kok takutnya sama penyakit kalau memang gusti Allah sudah berkehendak biar bagamanapun bersihnya kita tho pasti akan sakit juga.. karena daripada ribut-ribut maka aku hanya jawabin "iya kak" beliau tidak tahu kalo aku sudah nguwel-uwel baju-baju orang sekeluarga kan aku udah angkat jemuran tadi hihihi... gak cuci tangan malahan.. hehe....

Sorenya ketika Bosku baru pulang kerja beliau bilang katanya Hanafi (keponakannya red) tadi siang di Poliklinik juga dan di bawa pakai ambulan sekarang di Hospital karena di saki positif terkena H1N1. Aku jadi agak kaget "lho kak tadi waktu aku di poliklinik juga ada satu orang yg di bawa sama ambulan tapi orang china" aku bilang ke bosku.. "memangnya kamu tadi ke poliklinik, jam berapa?" tanya bosku "iya tadi kan aku nganterin nenek cekup jam 11 sampai jam 2" jawabku. "ooh... si hanafi tadi sore baru ke poliklinik" kata bosku.

Hari senin, kemudian hari selasa tidak ada berita apa-apa..
Hari Rabu pagi-pagi bosku bilang nanti jam sebelas kamu siap kita pergi ke giant ajak nenek, begitu katanya.. terus beliau juga bilang kalau si hanafi sudah pulang dari Hospital kemaren sore katanya gak ada apa-apa, malah si hanafi pulangnya naik Bus SBS sendiri karena tidak mau di jemput. Sebetulnya kemaren sore waktu kak ngah telpon, bilang kalau hanafi udah keluar dari hospital dan mau pulang karena sudah di perbolehkan pulang sama dokternya, Bosku mau pergi menjemputnya di hospital, tapi setelah menghubungi si hanafi ternyata dia sudah jalan sendiri dan sudah naik bus katanya. jadi bosku tidak jadi menjemputnya. Semua keluarga sudah lega karena tidak perlu hafatir dokter sudah bilang gak kena virus.
Jam sebelas aku pergi ke giant dengan bosku, waktu di giant keponakan bosku telpon dan mengatakan kalau si hanafi ternyata positif terkena virus H1N1 dan sebetar lagi ambulan akan datang menjemputnya kembali ke hospital. Bagaimana Dokter bisa salah begitu.. akhirnya semuanya jadi pada ribut lantara semua yg sudah dekat dengan hanafi harus kena home karantina. Kakaknya yang memang guru di sebuah sekolahan harus segera mengontek semua murid-muridnya dan semua orang yg sudah dekat dengannya hari kemarin. wah... kalau begitu bagaimana nasib yang kemaren naik bus bareng dengan si hanafi, waktu dia pulang dari Hospital?.