Sugeng Pinarak Ing Alam Lamunanipun Tiang Ndusun

Custom Search

Tuesday, January 13, 2009

Pusing

Ramai-ramai Jadi TKW ke Singapore


Indah memang untuk berangan, apalah lagi untuk anak-anak yang baru lulus sekolah di iming-imingi sesuatu yang indah-indah bagaimana tidak tergiur? Tapi bagaimana jika keadaan menjadi terbalik? Angan-angan tak sesuai dengan kenyataan. Mimpi kandas di tengah jalan dan kita jatuh terpuruk.





Hmm.... di kampungku anak-anak lulusan SMA ramai-ramai pada ndaftar jadi TKW ke luar negeri di sebabkan keadaan di kampung yang memang sulit selain daripada itu para sponsor/agen TKW juga tidak jera untuk merayu mengiming-imingi yang indah-indah gaji besar, fasilitas mewah. padahal mereka sendiri tidak tahu keadaan di luar negeri itu bagaimana? Bagaimanapula dengan nasib anak-anak yang sudah tergiur dengan iming-iming tersebut pada akhirnya? mereka hanya akan cenderung memikirkan hal-hal yang indah, karena itu setelah mereka betul-betul terbang ke Singapore mereka cenderung belum bersedia sepenuhnya untuk memasuki sesebuah rumah untuk bekerja sebagai pembantu di luar negeri karena memang tidak seindah yang di bayangkan selama ini.



Dua minggu yang lalu, tetanggaku ada yang menelpon aku, menyuruh supaya mencarikan ponakannya yang sudah memasuki Singapore sekitar tiga bulan yang lalu tapi sampai detik itu si keponakan tersebut belum juga mengirim kabar ke kampung, keluarga di kampung panik, apalagi setelah mendengar kabar buruk dari desa tetangga di mana ada seorang TKW asal desa itu yang meninggal dunia di Singapore. Bagaimana aku bisa mencari kalau alamatnya sendiri tidak punya? aku coba menyuruh tetanggaku itu menayakan ke PT yang memberangkatkan keponakannya ke Singapore, akhirnya alamat bisa di dapatkan. Sebetulnya untuk mendatangi alamat di mana tenggakau tinggal itu tidak begitu sulit untuk diriku karena memang setiap minggu aku Free bisa kemana ajah, akan tetapi untuk datang langsung aku masih merasa takut, apakah majikannya akan mengijinkan apabila pembantunya yang masih baru di jenguk saudaranya dari kampung. karena itu akhirnya aku putuskan untuk mengirim surat saja, untuk mengetes apakah majikannya itu baik atau sebaliknya. karena kalau majikan yang tidak baik walaupun sepucuk suratpun tidak akan sampai kepada sipenerima. Akhirnya dua hari kemudia tetanggaku menelpon aku membuktikan bahwa surat itu telah sampai ke tangannya, dan memberitahu kalau dirinya baik-baik saja hanya saja belum berani untuk meminta ijin mengirim kabar ke kampung. lega rasanya hatiku setelah tau bahwa tugas yang di berikan tetanggaku sudah selesai. baru saja aku bisa menarik nafas, Sore harinya kakak iparku telpon, katanya anak bibinya sudah dua bulan di Singapore. pagi tadi dia telpon ngabari ke kampung kalau dirinya di Singapore tidak betah majikannya galak, kalau malam tidurnya sampai jam 2 malam baru boleh tidur sementara bangun harus pagi, kerjannya ya ngurus rumah ya ngurus bayi. Kadang kala kalau malam-malam bayinya nangis dia tidak sadar kena pukul oleh majikan perempuannya.


Ini lagi satu alamat tidak di kasih yang ada hanya No HP majikannya, gemana aku mau menghubunginya, akhirnya setelah aku diskusikan dengan ketua INF (Indonesia Network Femilly) katnya supaya aku tidak gegabah jangan langsung menelpon ke no HP majikannya yang di berikan itu tapi sebaiknya aku cari tau alamat lengkapnya dahulu. Baru saja akan mulai bertindak ternyata anak bibiku sudah kabur ke Agensy katanya ya sudah syukurlah berarti tugasku sudah selesai khan???