Sugeng Pinarak Ing Alam Lamunanipun Tiang Ndusun

Custom Search

Sunday, March 29, 2009

Ibunda...

Ibu.. Kuingat dahulu.. Saat senyum tulusmu slalu warnai hariku Saat jemari mungilku erat kaugenggam Dan saat kau ulurkan tanganmu kala kuterjatuh Kuingat dahulu.. Saat kau seka butiran peluh dari lelah jiwaku Saat kau peluk aku tuk tenangkan batinku dan tuk setiap saat dimana kau ada untukku Dan kini...... Saat rambutmu tlah memutih Saat keriput menghiasi jemari indahmu Saat pandanganmu mulai memudar Saat getar di tanganmu menjadi karibmu Tersisa segumpal penyesalan Pernah kubiarkan engkau sendiri dalam sepi Pernah kubiarkan engkau terjatuh dan terisak Saat kularut dalam gempita dunia.. Ibu... maafkan aku... Atas segala ego dan ketidakpedulianku Sesungguhnya jiwamu adalah mentari yang slalu terangi tiap langkahku Engkaulah embun dalam gurun hidupku Dan pelangi di penghujung prahara Semoga masih cukup waktuku Tuk membuatmu mengerti Bahwa memilikimu Adalah kebahagiaan yang takkan pernah tergantikan...


Ibu....
Kau berikan separoh hidupmu untuk mencintaiku..
Sepanjang hidupmu menjadi tempatku mengadu..
Kau memberiku semangat di dalam hidup yang penuh liku..
Ibu...
Nasehatmu memberi kekuatan penyangga kerapuhan di dalam kehidupanku..