Sugeng Pinarak Ing Alam Lamunanipun Tiang Ndusun

Custom Search

Wednesday, July 1, 2009

When a Dokter got Mistake

Tanggal 29 kemaren pagi-pagi aku ada tugas nganterin nenek cekup di poliklinik, semenjak ada virus H1N1 yang semakin merebak sekarang ini, jika kita ke dokter memanglah urusannya macam-macam kena cek suhu badanlah, masuk harus pakai maskerlah dan tidak lupa pasti di tanyakan IC nya juga.... untung workpermitku memang selalu standby di dalam dompet jadi kemana-mana tidak pernah tertinggal tuch workpermit.

Waktu sudah di tingkat dua nunggu giliran di panggil dokter, ada satu orang di sahkan positif terkena virus H1N1 dan langsung di bawa menggunakan ambulan ke hospital, tapi aku lihat waktu itu orang berbangsa china. Akupun tetap menunggu sampai semua urusan dari cekup dan urusan obat selesai dan setelah itu aku pulang nganterin nenek ke rumahnya, berhenti sebetar di rumah nenek kemudian aku pulang ke rumah. Karena memang hari mendung begitu sampai di rumah membuka pintu gerimispun tiba, jadi aku langsung ngangkatin jemuran yang memang sudah kering tanpa cuci tangan maupun cuci kaki terlebih dahulu. Selepas selesai angkat jemuran aku langsung menyiapkan sesuatu yang mau di masak untuk dinner. Begitu aku memulai masak kakaknya Bosku telpon menanyakan tentang cekup nenek dan orang yang terkena virus H1N1 tadi di poliklinik. pesan belaiau di gagang telpon begini kira-kira; "Kusiyah... kamu sudah mandi belum? kamu jangan pegang apa-apa dulu sampai rumah langsung mandi, baju yang kamu pakai tadi itu buang !!" dalam hatiku, baju-baju gw kenapa harus di buang orang kok takutnya sama penyakit kalau memang gusti Allah sudah berkehendak biar bagamanapun bersihnya kita tho pasti akan sakit juga.. karena daripada ribut-ribut maka aku hanya jawabin "iya kak" beliau tidak tahu kalo aku sudah nguwel-uwel baju-baju orang sekeluarga kan aku udah angkat jemuran tadi hihihi... gak cuci tangan malahan.. hehe....

Sorenya ketika Bosku baru pulang kerja beliau bilang katanya Hanafi (keponakannya red) tadi siang di Poliklinik juga dan di bawa pakai ambulan sekarang di Hospital karena di saki positif terkena H1N1. Aku jadi agak kaget "lho kak tadi waktu aku di poliklinik juga ada satu orang yg di bawa sama ambulan tapi orang china" aku bilang ke bosku.. "memangnya kamu tadi ke poliklinik, jam berapa?" tanya bosku "iya tadi kan aku nganterin nenek cekup jam 11 sampai jam 2" jawabku. "ooh... si hanafi tadi sore baru ke poliklinik" kata bosku.

Hari senin, kemudian hari selasa tidak ada berita apa-apa..
Hari Rabu pagi-pagi bosku bilang nanti jam sebelas kamu siap kita pergi ke giant ajak nenek, begitu katanya.. terus beliau juga bilang kalau si hanafi sudah pulang dari Hospital kemaren sore katanya gak ada apa-apa, malah si hanafi pulangnya naik Bus SBS sendiri karena tidak mau di jemput. Sebetulnya kemaren sore waktu kak ngah telpon, bilang kalau hanafi udah keluar dari hospital dan mau pulang karena sudah di perbolehkan pulang sama dokternya, Bosku mau pergi menjemputnya di hospital, tapi setelah menghubungi si hanafi ternyata dia sudah jalan sendiri dan sudah naik bus katanya. jadi bosku tidak jadi menjemputnya. Semua keluarga sudah lega karena tidak perlu hafatir dokter sudah bilang gak kena virus.
Jam sebelas aku pergi ke giant dengan bosku, waktu di giant keponakan bosku telpon dan mengatakan kalau si hanafi ternyata positif terkena virus H1N1 dan sebetar lagi ambulan akan datang menjemputnya kembali ke hospital. Bagaimana Dokter bisa salah begitu.. akhirnya semuanya jadi pada ribut lantara semua yg sudah dekat dengan hanafi harus kena home karantina. Kakaknya yang memang guru di sebuah sekolahan harus segera mengontek semua murid-muridnya dan semua orang yg sudah dekat dengannya hari kemarin. wah... kalau begitu bagaimana nasib yang kemaren naik bus bareng dengan si hanafi, waktu dia pulang dari Hospital?.